Biografi
- RIDHON
- magelang, jawa tengah, Indonesia
- mencoba APA SAJA yang gak mungkin jadi mingkin
Laman
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dipungkiri lagi muncul b...
-
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5382...
-
Pekerjaan fotographer memang tidak gampang, mereka harus jeli memanfaatkan setiap momen yang ada sehingga bisa menghasilkan foto-foto yang...
-
Ngeri liat foto-fotonya Gan, Festival Air di Kamboja sampe menelan korban begitu banyak...., pribadi mengucapkan bela sungkawa yang sebe...
-
ide Dunia Ketiga, yang biasanya ditelusuri ke tahun 1940-an atau awal 1950-an, semakin digunakan untuk mencoba dan generateunity dan dukun...
-
Kematian tokoh2 besar dunia selalu mengundang Konspirasi atas kematiannya. Terlepas dari itu, apa kata2 terakhir sebel...
-
Apakah ungkapan kesedihan yang dipertunjukkan oleh seseorang yang kehilangan anggota keluarg...
-
Jakarta - Majalah ESPN yang bakal terbit pada tanggal 2 Mei mendatang menyusun daftar panjang atlet-atlet dengan pengha...
MY FRIENDS
Mukjizat, Terapung 50 Hari di Lautan Pasifik, Tiga Remaja Selamat
Republika - Sabtu, 27 November
REPUBLIKA.CO.ID,Sebuah kapal nelayan Selandia Baru telah menyelamatkan tiga anak laki-laki belasan tahun yang tersesat selama 50 hari di laut lepas pulau Tokelau, Pasifik, dalam sebuah kapal aluminium kecil.
Awak kapal nelayan Tai Fredricsen menggambarkan penyelamatan hari Rabu itu sebagai mukjizat. Dia mengatakan warga Tokelau baru-baru ini mengadakan selamatan bagi anak-anak berusia 14 dan 15 tahun itu karena menganggap mereka telah meninggal. Tokelau adalah sebuah wilayah protektorat Selandia Baru.
Angkatan Udara Selandia Baru tadinya melakukan pencarian tapi gagal menemukan ketiga remaja setelah perahu kecil mereka sesat tanggal 5 Oktober lalu ketika mereka hendak berlayar pulang. Fredricsen mengatakan kapalnya menemukan ketiga remaja itu terapung di lepas pantai utara Fiji, sekitar 1.300 kilometer dari Tokelau.
Dia mengatakan, mereka mengalami sengatan sinar matahari tapi tetap bersemangat. Ketiga remaja memberitahu awak kapal nelayan bahwa mereka bertahan hidup dengan makan kelapa yang tadinya mereka bawa ke dalam perahu, dan ketika kelapa habis, mereka minum air hujan dan makan seekor burung camar yang berhasil mereka tangkap.
Ketiganya mengatakan kurangnya hujan memaksa mereka mulai minum air laut – suatu tindakan yang berpotensi mematikan – dua hari sebelum mereka diselamatan. Fredricsen mengatakan kapal nelayannya membawa ketiganya ke ibu kota Fiji, Suva, untuk dirawat di rumah sakit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar